TOKSIKOLOGI

TOKSIKOLOGI

24 Dilihat

Starting: Rp45.000

Penulis : Safridha Kemala Putri, Nyoman Sudarma,  Oksita Asri Widyayanti, Azhari Muslim, Nur Habibah, Sri Anggarini Rasyid, Digna Renny Panduwati,  Ranno Marlany Rachman,  Dewi Yudiana Shinta, Usman Pato

 

ISBN : 978-623-89218-6-7

- +
Beli Lewat WhatsApp
  • Description
  • Reviews (0)
  • Description
    Weight N/A
    SKU N/A
    Category

    Toksikologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang dampak yang merugikan dari zat-zat kimia atau fisik pada makhluk hidup. Seorang ahli toksikologi dilatih untuk memeriksa dan menjelaskan sifat dari efek-efek tersebut terhadap kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Riset toksikologi menguji mekanisme aksi seluler, biokimia, dan molekuler serta efek fungsional seperti gangguan saraf dan imunologi, dan menilai kemungkinan terjadinya efek-efek tersebut (Timbrell & Barile, 2023). Hal yang mendasar dalam proses ini adalah mengkarakterisasi keterkaitan antara paparan (atau dosis) dengan respons. Penilaian risiko adalah taksiran kuantitatif dari efek yang berpotensi mempengaruhi kesehatan manusia dan pengaruh terhadap lingkungan dari berbagai jenis paparan bahan kimia (misalnya, residu pestisida dalam makanan, kontaminan dalam air minum). Beragamnya potensi dampak buruk dan keragaman zat-zat kimia di lingkungan menjadikan toksikologi merupakan suatu pengetahuan yang harus digali secara khusus dan detil, yang sering kali menuntut spesialisasi dalam satu bidang toksikologi. Ketergantungan masyarakat kita terhadap bahan kimia dan kebutuhan untuk menilai potensi bahaya telah membuat ahli toksikologi menjadi bagian yang semakin penting dalam proses pengambilan sebuah keputusan (Klaassen, 2013).

    Pada zaman dahulu, manusia sangat menyadari efek beracun dari berbagai bahan seperti racun ular, racun tanaman seperti poison hemlock (tanaman kecil mirip wortel), racun akonit, serta bahan mineral beracun seperti arsenik, timbal, dan antimon. Beberapa dari bahan ini sengaja digunakan untuk tujuan pembunuhan atau bunuh diri. Pembunuhan dengan racun adalah praktik yang umum di Eropa selama berabad-abad. Untuk mencegah peracunan, masyarakat selalu berusaha menemukan dan mengembangkan cara pencegahan dan penawar racun. Namun, evaluasi yang lebih kritis terhadap upaya- upaya ini baru dimulai oleh Maimonides (1135-1204) dalam bukunya yang terkenal “Racun dan Antidotumnya” yang diterbitkan pada tahun 1198 (Nugroho, 2010).

    Kemajuan signifikan dalam bidang toksikologi terjadi pada abad ke-16 dan seterusnya. Paracelsus menyatakan, “Tidak ada zat yang bersifat racun secara inheren; dosislah yang membuat suatu zat menjadi racun” dan “dosis yang tepat membedakan suatu racun dari obat.” Pernyataan-pernyataan ini menjadi dasar bagi konsep “hubungan dosis-respons” dan “indeks terapeutik” yang dikembangkan di kemudian hari. Selain itu, dalam bukunya Bergsucht (1533-1534), ia menggambarkan kondisi klinis keracunan kronis akibat arsenik dan merkuri, serta penyakit para penambang. Hal ini dapat dianggap sebagai awal mula toksikologi industry (Nugroho, 2010).

    Orfila menulis karya penting pada tahun 1814-1815 yang menjelaskan hubungan sistematis antara informasi kimiawi dan biologi mengenai racun. Dia juga merancang berbagai metode untuk mendeteksi racun dan menekankan pentingnya analisis kimia sebagai bukti dalam kasus hukum kematian akibat keracunan. Pendekatan ini kemudian diakui dan memunculkan bidang khusus dalam toksikologi modern yang dikenal sebagai toksikologi forensik (Nugroho, 2010).

     

    ISBN : 978-623-89218-6-7

    Reviews (0)

    Reviews

    There are no reviews yet.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    TOKSIKOLOGI
    Starting: Rp45.000

    Shopping Cart

    No products in the cart.

    Return to shop
    ×

    Nama Toko

    Selamat datang di Toko Kami. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

    Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu

    WhatsApp Form