PENGELOLAAN HARA DAN NUTRISI TANAMAN

Penyerapan hara dalam tanaman adalah proses pengambilan unsur hara esensial dari lingkungan tumbuh, terutama dari larutan tanah atau media tanam. Unsur hara ini diperlukan dalam jumlah tertentu untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas tanaman. Proses penyerapan dilakukan terutama oleh akar, dengan mekanisme aktif maupun pasif melalui membran sel akar. Mekanisme aktif melibatkan transport protein dan energi ATP, sedangkan mekanisme pasif memanfaatkan gradien konsentrasi. Penyerapan hara tidak hanya tergantung pada ketersediaan di media tumbuh, tetapi juga dipengaruhi oleh pH, suhu, dan aktivitas mikroba tanah (Taiz et al., 2023).

Setelah diserap oleh akar, hara akan mengalami pergerakan menuju bagian tanaman lain melalui sistem vaskular, khususnya xilem dan floem. Pergerakan hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium terjadi terutama melalui aliran transpirasi dalam xilem. Hara tersebut kemudian dialirkan ke daun, batang, dan organ reproduktif sesuai kebutuhan metabolisme tanaman. Adapun hara mikro seperti besi, mangan, dan seng dapat bergerak terbatas dan memerlukan pengangkutan khusus menggunakan khelator organik. Pergerakan ini bersifat dinamis dan dikendalikan oleh sinyal fisiologis internal serta kondisi eksternal (Marschner & Römheld, 2022).

Tanaman memiliki kemampuan selektif dalam menyerap ion tertentu melalui sistem transport aktif, menggunakan saluran protein khusus pada membran plasma akar. Sistem ini memungkinkan tanaman mengatur konsentrasi hara di dalam jaringan meskipun kandungan hara dalam tanah rendah. Selain itu, interaksi antar unsur hara dapat memengaruhi efisiensi penyerapan, misalnya kelebihan kalsium dapat menghambat penyerapan magnesium. Pengaturan ini menjadi penting untuk mempertahankan keseimbangan ionik dalam sel dan menghindari toksisitas. Sistem pengangkutan ion ini menjadi fokus riset dalam bidang nutrisi tanaman dan bioteknologi (Jez et al., 2023).

ISBN : 978-634-7214-58-4