Ilmu Ternak Potong dan Kerja

Ternak potong didefinisikan sebagai hewan atau ternak yang dengan sengaja dipelihara dan dikembangbiakkan untuk menghasilkan daging sebagai produk utama. Pada umumnya sumber penghasil daging berasal dari ternak ruminansia besar (sapi, kerbau), ruminansia kecil (kambing dan domba) dan babi, walaupun terdapat sumber daging dari ternak potong lainnya yang berasal unggas, namun pada bab ini hanya ternak unggas tidak dalam pembahasan. Di Indonesia sumber daging dari ternak potong sebagian besar berasal dari ruminansia jantan. Hal ini karena pemerintah melarang pemotongan ternak ruminansia betina produktif dalam rangka untuk meningkatkan tingkat kelahiran dan populasi ternak menuju swasembada daging nasional. Larangan pemotongan ternak potong betina produktif tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan pasal 18 ayat (2) yang melarang pemotongan ternak ruminansia betina produktif untuk pengembangbiakan, dikecualikan bagi ternak yang digunakan untuk riset dan percobaan, pengembangan bibit atau untuk mengatasi dan menanggulangi penyakit pada hewan.

Kegiatan peternakan ternak potong telah dipraktekkan oleh masyarakat di Indonesia sejak dulu. Kegiatan tersebut memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap aspek sosial, ekonomi dan biologi bagi masyarakat. Pada aspek sosial, usaha peternakan ternak potong berperan dalam penyediaan tenaga kerja. hewan korban pada kegiatan keagamaan. Pada aspek ekonomi, usaha ternak potong berkontribusi dalam menghasilkan income peternak melalui penjulan produk seperti sapi, daging, kulit, feses dan urin. Bahkan beberapa kegiatan ekonomi lainnya sangat bergantung pada daging ternak potong seperti bakso, siomai, nuget, sosis dan lainnya. Lebih dari 15 juta masyarakat di Indonesia terlibat pada bisnis ternak potong. Dari aspek biologi, usaha peternakan ternak potong menyediakan produk daging yang tergolong sebagai produk pangan strategis sebagai sumber protein hewani masyarakat. Secara global ternak potong memiliki peran signifikan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Food and Agriculture organization (FAO, 2022) melaporkan bahwa produksi daging global mencapai 350 juta ton, dengan kontribusi signifikan dari ternak potong ruminansia seperti sapi dan kerbau sebesar 68% dari total produksi daging. Di Indonesia, walaupun produksi daging ternak potong ruminansia baru mencapai 634.800 ton (12,96%) dari total produksi daging nasional (4,9 juta ton) (SPKH, 2023), ketersedian daging ternak potong sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan kestabilan harga.

ISBN : 978-634-7067-92-0